Majalah Annida ini isinya kebanyakan cerpen-cerpen Islami. Aku mengenalnya sejak jaman Mbak Helvy Tiana Rosa masih ada di Annida. Kalau gak salah waktu aku masih SMP sudah baca Annida, majalahnya pinjam di Mbak Lis, tetanggaku. Karya-karya Mbak HTR emang te-o-pe be-ge-te deh!!! Beliau cerpenis favoritku!!
Dulu cerpen-cerpen di Annida selalu membuat air mataku meleleh satelah membacanya. Kualitas ceritanya bagus-bagus banget pokoknya sampai aku pernah menuliskan lagi cerpen di Annida yang pernah aku baca di diaryku, kayak bikin reviewnya. Diarynya sudah dibuang kayaknya :). Mulai SMA aku sudah langganan sendiri majalah Annida, nitip pesen sama Mbak Lis yang kuliah di Unsoed.
Majalah Annida mungkin kesannya remaja banget, tapi dulu aku masih langganan Annida waktu kuliah, sampai rampung kuliah pun masih, sampai juga edisi cetak akhir Annida. Jadi aku tau perkembangan Annida. Menurutku semakin lama cerpen-cerpennya kurang bagus. Apalagi Mbak HTR udah gak jadi redaksinya lagi.
Tapi aku tetap setia dengan Annida hingga akhirnya redaksi memutuskan hanya menjadi majalah online, dengan alasan GO GREEN!!! Hyaaah... aku sangat kehilangan banget Annidaku tercinta. Coz, aku gak tahan terlalu lama di depan monitor, pusing. Sekarang jadi jarang baca Annida. Biasanya waktu masing edisi cetak, aku bacanya dikit-dikit saat mo tidur.
Sekarang gak bisa lagi deh....
Bisa kunjungi annida online disini nih.
ini beberapa annida edisi-edisi akhir.
Yang lainnya masih numpuk. Pengennya majalah-majalah
ini dibendel jilid hardcover biar rapi. Tapi belum nemu tempat jilidnya.
Karena sering baca cerpen, aku jadi punya imajinasi sendiri. Entah bagaimana awalnya aku bisa nulis cerpen... Aku sendiri lupa. Itu seperti mengalir begitu saja, menuliskan kata hati. Kalau dipikir, mungkin ini terbentuk karena aku biasa nulis diary, jadi aku terbiasa menceritakan perasaan & isi pikiran dalam bentuk tulisan. Nah, kalau kebiasaanku nulis diary itu kayaknya karena aku terkondisikan sebagai anak terakhir yang seolah kata-katanya gak penting, pendapatnya gak terpakai makanya aku cuma bisa curhat lewat tulisan di diary.
Sebenernya cerpen-cerpen yang aku bikin kan gak 100% imajinasi aku, sebagian terinspirasi dari kisah-kisah pribadi ataupun orang lain di sekitarku. Dari kisah-kisah itu baru aku reka-reka sesuai kehendakku hahahaaa maunya happy ending aja... :)
Cerita lebih lanjut kapan-kapan aja yah heheheeee..
Majalah Annida mungkin kesannya remaja banget, tapi dulu aku masih langganan Annida waktu kuliah, sampai rampung kuliah pun masih, sampai juga edisi cetak akhir Annida. Jadi aku tau perkembangan Annida. Menurutku semakin lama cerpen-cerpennya kurang bagus. Apalagi Mbak HTR udah gak jadi redaksinya lagi.
Tapi aku tetap setia dengan Annida hingga akhirnya redaksi memutuskan hanya menjadi majalah online, dengan alasan GO GREEN!!! Hyaaah... aku sangat kehilangan banget Annidaku tercinta. Coz, aku gak tahan terlalu lama di depan monitor, pusing. Sekarang jadi jarang baca Annida. Biasanya waktu masing edisi cetak, aku bacanya dikit-dikit saat mo tidur.
Sekarang gak bisa lagi deh....
Bisa kunjungi annida online disini nih.
ini beberapa annida edisi-edisi akhir.
Yang lainnya masih numpuk. Pengennya majalah-majalah
ini dibendel jilid hardcover biar rapi. Tapi belum nemu tempat jilidnya.
Karena sering baca cerpen, aku jadi punya imajinasi sendiri. Entah bagaimana awalnya aku bisa nulis cerpen... Aku sendiri lupa. Itu seperti mengalir begitu saja, menuliskan kata hati. Kalau dipikir, mungkin ini terbentuk karena aku biasa nulis diary, jadi aku terbiasa menceritakan perasaan & isi pikiran dalam bentuk tulisan. Nah, kalau kebiasaanku nulis diary itu kayaknya karena aku terkondisikan sebagai anak terakhir yang seolah kata-katanya gak penting, pendapatnya gak terpakai makanya aku cuma bisa curhat lewat tulisan di diary.
Sebenernya cerpen-cerpen yang aku bikin kan gak 100% imajinasi aku, sebagian terinspirasi dari kisah-kisah pribadi ataupun orang lain di sekitarku. Dari kisah-kisah itu baru aku reka-reka sesuai kehendakku hahahaaa maunya happy ending aja... :)
Cerita lebih lanjut kapan-kapan aja yah heheheeee..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar