3 Juli 2010..
ini tepat hari ulang tahunku yang ke bla-bla-bla...
ternyata ada anak kecil tetanggaku yang ulang tahun juga. Namanya Neena.
Siang itu anak-anak sekitar, termasuk keponakanku -Riska- menghadiri acara ulang tahun Neena. Pulangnya mereka bawa nasi kuning. Trus mereka makan rame-rame di teras rumah Pak Muflih (rumah yang berlanta hitam).
Rumah itu terletak di depan rumahku. Jadi rumahku yang pagarnya udah rusak itu hehehe..
Seneng banget melihat kebersamaan anak-anak itu makan bareng, jadi kepengin deh^^ tapi aku cuma bisa godain mereka..
Sore harinya ternyata mereka main-main lagi di jalanan depan rumahku. Mereka nyanyi-nyanyi, menari-nari, membuat koreografi gerakan sendiri.
Betapa keceriaan & kebersamaan mereka membuatku tergerak untuk mengabadikannya. Semua ini akan mereka rindukan suatu saat kelak, apalagi jika mereka sudah saling berjauhan.
Seperti halnya aku dulu.
Masa kecil yang begitu menyenangkan, masa tanpa beban penuh kebebasan^^
Dulu mungkin lebih sering kita main bersama teman-teman di luar rumah: main petak umpet, gobak sodor, drama-dramaan di luar rumah. Tidak seperti anak-anak sekarang yang lebih banyak nonton TV, main PS, komputeran, warnet, apalagi sebagian anak-anak yang terkekang oleh banyaknya pelajaran tambahan (les) yang harus mereka jalani. Pulang sekolah, mereka sudah harus berangkat les. Belum lagi nantinya sekolah madrasah atau mengaji, dan juga belajar pada malam harinya. Oh God, betapa padatnya acara mereka, seolah tak punya waktu untuk bermain...
Yah, Bagaimanapun mereka memang kudu ikut les, karena persaingan memang ketat. Pelajaran-pelajaran yang dulu baru didapatkan ketika SMP sekarang sudah didapatkan anak SD.
Arrgghhh.. betapa pusingnya membaca buku pelajaran kelas satu atau dua SD! Sungguh berat pelajarannya! Orang tua sering pusing sendiri ketika si anak tidak mau belajar. Jadilah orang tua menyerahkan anak-anaknya kepada guru les.
Ah, tapi sebanyak apapun anak-anak mengikuti les, kalau otak mereka tidak cukup bisa menerima ilmunya, maka akan sia-sia. Jadi yang harus dilakukan adalah menyiapkan mental & otak anak-anak agar lebih cerdas. Dengan memberikan mereka makanan-makanan yang bergizi dan tidak memberikan makanan-makanan yang "meracuni" tubuh mereka.
Sering juga aku mengetahui kalau anak SD saja ujiannya satu hari ada 3 pelajaran. Berat sungguh!! Gimana belajarnya?? Heran sama kurikulum jaman sekarang!! Muridnya terbebani sangat berat, eh ternyata gurunya juga terbebani lho... (coz aku sering denger guru-guru curhat, btw, kakak-kakakku guru)
Melihat betapa beratnya hari-hari mereka,
Kebersamaan dan keceriaan mereka menikmati kebebasan bermain, akan menjadi sesuatu yang sangat berharga dalam hidup mereka. Pastinya akan mereka rindukan suatu saat kelak!
Biarkan mereka menyanyi, menari, mengekspresikan diri!
ini tepat hari ulang tahunku yang ke bla-bla-bla...
ternyata ada anak kecil tetanggaku yang ulang tahun juga. Namanya Neena.
Siang itu anak-anak sekitar, termasuk keponakanku -Riska- menghadiri acara ulang tahun Neena. Pulangnya mereka bawa nasi kuning. Trus mereka makan rame-rame di teras rumah Pak Muflih (rumah yang berlanta hitam).
Rumah itu terletak di depan rumahku. Jadi rumahku yang pagarnya udah rusak itu hehehe..Seneng banget melihat kebersamaan anak-anak itu makan bareng, jadi kepengin deh^^ tapi aku cuma bisa godain mereka..
Sore harinya ternyata mereka main-main lagi di jalanan depan rumahku. Mereka nyanyi-nyanyi, menari-nari, membuat koreografi gerakan sendiri.
Betapa keceriaan & kebersamaan mereka membuatku tergerak untuk mengabadikannya. Semua ini akan mereka rindukan suatu saat kelak, apalagi jika mereka sudah saling berjauhan.
Seperti halnya aku dulu.
Masa kecil yang begitu menyenangkan, masa tanpa beban penuh kebebasan^^
Dulu mungkin lebih sering kita main bersama teman-teman di luar rumah: main petak umpet, gobak sodor, drama-dramaan di luar rumah. Tidak seperti anak-anak sekarang yang lebih banyak nonton TV, main PS, komputeran, warnet, apalagi sebagian anak-anak yang terkekang oleh banyaknya pelajaran tambahan (les) yang harus mereka jalani. Pulang sekolah, mereka sudah harus berangkat les. Belum lagi nantinya sekolah madrasah atau mengaji, dan juga belajar pada malam harinya. Oh God, betapa padatnya acara mereka, seolah tak punya waktu untuk bermain...
Yah, Bagaimanapun mereka memang kudu ikut les, karena persaingan memang ketat. Pelajaran-pelajaran yang dulu baru didapatkan ketika SMP sekarang sudah didapatkan anak SD.
Arrgghhh.. betapa pusingnya membaca buku pelajaran kelas satu atau dua SD! Sungguh berat pelajarannya! Orang tua sering pusing sendiri ketika si anak tidak mau belajar. Jadilah orang tua menyerahkan anak-anaknya kepada guru les.
Ah, tapi sebanyak apapun anak-anak mengikuti les, kalau otak mereka tidak cukup bisa menerima ilmunya, maka akan sia-sia. Jadi yang harus dilakukan adalah menyiapkan mental & otak anak-anak agar lebih cerdas. Dengan memberikan mereka makanan-makanan yang bergizi dan tidak memberikan makanan-makanan yang "meracuni" tubuh mereka.
Sering juga aku mengetahui kalau anak SD saja ujiannya satu hari ada 3 pelajaran. Berat sungguh!! Gimana belajarnya?? Heran sama kurikulum jaman sekarang!! Muridnya terbebani sangat berat, eh ternyata gurunya juga terbebani lho... (coz aku sering denger guru-guru curhat, btw, kakak-kakakku guru)
Melihat betapa beratnya hari-hari mereka,
Kebersamaan dan keceriaan mereka menikmati kebebasan bermain, akan menjadi sesuatu yang sangat berharga dalam hidup mereka. Pastinya akan mereka rindukan suatu saat kelak!
Biarkan mereka menyanyi, menari, mengekspresikan diri!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar