Mungkin saya cuma bisa bilang:
Memang pembeli itu raja,
Tapi, penjual juga MANUSIA
Apalagi, CRAFTER... adalah SANGAT-SANGAT MANUSIA
Kami berkarya seni dengan menggunakan jiwa, perasaan dan juga otak.
Ketika perasaan terluka, maka saya tidak bisa berkarya dengan baik untuk orang yang melukainya. Maaf, saya sudah berusaha sehalus mungkin untuk menolak orderan orang yang telah melukai saya. Saya tidak menggunakan kata-kata kasar atau kotor, malah saya menggunakan kata-kata maaf dan terima kasih untuk berkata dengan orang itu. Terima kasih atas pelajaran berharga yang dia berikan, maaf atas keterbatasan saya. Tapi jika saya masih tetap dianggap kurang ramah, ya sudah TERSERAH anda.
Menurut saya, Membeli sebuah karya tidak selalu berarti Si pembeli menghargai karya itu. Buat apa dibeli dengan harga yang sangat mahal, jika karya itu untuk dihina & diinjak-injak.
Menghargai sebuah karya yang sebenarnya adalah menghargai dengan hati.
Sebuah karya handmade itu dibuat dengan kekuatan hati dan perasaan, jika Anda memesan sebuah karya handmade yg bagus, maka terlebih dahulu Anda harus menghargai hati dan perasaan pembuatnya.
Jika Anda memesan karya saya tapi Anda meragukan saya, maka itu sangat melukai perasaan & hati saya.
Buat saya, berjualan sebuah karya seni itu berbeda dengan berjualan sabun mandi. Apalagi karya seni ini dibuat oleh saya sendiri. Jadi saya bukan semata-mata mencari seorang pembeli untuk barang dagangan saya, tapi
saya mencari pembeli yang mempunyai ikatan hati dengan karya saya.
Jadi, saya tidak akan menjual hasil karya saya kepada orang yang telah melukai hati saya, seberapapun tinggi harga yang dia tawarkan. Saya lebih suka memberikannya gratis kepada orang yang bisa benar-benar menghargai hasil karya saya dengan hatinya.
Maaf, keraguan Anda dalam pertanyaan itu sangat melukai hati saya.
Jadi, maaf, jika Anda berniat pesan karya saya tapi Anda melukai perasaan saya itu menurut Anda adalah bukti Anda menghargai karya saya, itu tidak tepat menurut saya.
Maaf & Terima kasih atas pelajaran yang sangat berharga ini!!
Memang pembeli itu raja,
Tapi, penjual juga MANUSIA
Apalagi, CRAFTER... adalah SANGAT-SANGAT MANUSIA
Kami berkarya seni dengan menggunakan jiwa, perasaan dan juga otak.
Ketika perasaan terluka, maka saya tidak bisa berkarya dengan baik untuk orang yang melukainya. Maaf, saya sudah berusaha sehalus mungkin untuk menolak orderan orang yang telah melukai saya. Saya tidak menggunakan kata-kata kasar atau kotor, malah saya menggunakan kata-kata maaf dan terima kasih untuk berkata dengan orang itu. Terima kasih atas pelajaran berharga yang dia berikan, maaf atas keterbatasan saya. Tapi jika saya masih tetap dianggap kurang ramah, ya sudah TERSERAH anda.
Menurut saya, Membeli sebuah karya tidak selalu berarti Si pembeli menghargai karya itu. Buat apa dibeli dengan harga yang sangat mahal, jika karya itu untuk dihina & diinjak-injak.
Menghargai sebuah karya yang sebenarnya adalah menghargai dengan hati.
Sebuah karya handmade itu dibuat dengan kekuatan hati dan perasaan, jika Anda memesan sebuah karya handmade yg bagus, maka terlebih dahulu Anda harus menghargai hati dan perasaan pembuatnya.
Jika Anda memesan karya saya tapi Anda meragukan saya, maka itu sangat melukai perasaan & hati saya.
Buat saya, berjualan sebuah karya seni itu berbeda dengan berjualan sabun mandi. Apalagi karya seni ini dibuat oleh saya sendiri. Jadi saya bukan semata-mata mencari seorang pembeli untuk barang dagangan saya, tapi
saya mencari pembeli yang mempunyai ikatan hati dengan karya saya.
Jadi, saya tidak akan menjual hasil karya saya kepada orang yang telah melukai hati saya, seberapapun tinggi harga yang dia tawarkan. Saya lebih suka memberikannya gratis kepada orang yang bisa benar-benar menghargai hasil karya saya dengan hatinya.
Maaf, keraguan Anda dalam pertanyaan itu sangat melukai hati saya.
Jadi, maaf, jika Anda berniat pesan karya saya tapi Anda melukai perasaan saya itu menurut Anda adalah bukti Anda menghargai karya saya, itu tidak tepat menurut saya.
Maaf & Terima kasih atas pelajaran yang sangat berharga ini!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar