Bukankah keadaan sudah mulai membaik...???
Mungkin itu cuma kelihatannya saja, perasaan kita saja, bahkan itu sebenarnya harapan kita...
Kenapa jadi seperti ini??? :'(
Kemarin pagi selepas sahur Riza dan ibunya berangkat ke Semarang (RS. Elisabeth) pakai kereta, untuk menjalankan kemoterapi yang ke-8. Tak ada tanda-tanda apapun sebelumnya, sepertinya semua baik-baik saja, tapi katanya setelah turun dari kereta dia tidak bisa bicara, seperti orang bisu. Ada apa lagi ini? :'(
Pertama aku dengar kabar itu dari Lia, keponakanku, tapi saat itu perasaanku masih biasa saja, berharap itu hanya sebuah fase yang harus dilewati dan setelahnya akan bisa kembali lagi. Tapi malamnya setelah buka puasa, bapaknya Riza datang dengan mata merah dan bicara sambil menangis "Yan, Riza telepon hah huh hah huh seperti orang bisu". Saat itu mataku langsung memanas dan air mataku keluar, sungguh tubuhku terasa sangat linu sekali, lemas..
Mendengar cerita itu saja responku sudah seperti itu, apalagi jika aku melihatnya??? Aku tidak tega, bahkan untuk mendengarkan kakakku bercerita lewat telepon sambil menangis pun aku merasa tdak sanggup. Aku tidak mau terima telepon, bukan karena aku tidak mau mendengar curhatan, bukan pula karena aku tidak mau memberi kekuatan. Itu karena aku rapuh, aku tidak sanggup, bukannya memberi kekuatan malah aku akan menambah kesedihan & keputusaan. Bukan aku tidak mau membantu, tapi sungguh aku sangat ingin membantu.
Aku pengen bikin Felt Craft for Charity lagi buat Riza, tapi aku masih ragu... Dulu saja, untuk bencana merapi yang diketahui banyak orang, responnya seperti itu, apalagi ini untuk keluarga sendiri...? Entahlah... :(
Tarawih kemarin malam aku kepikiran Riza, tidak bisa dikendalikan air mataku. Pun dengan malam ini.. Aku tidak tau aku harus bagaimana, apa yang bisa aku bantu?
Kata Dr. Suharti, virusnya sudah sampai syaraf makanya dia seperti itu. Dokter sudah mengusahakan yang terbaik buat Riza. Dokter berharap virusnya tidak sampai ke syaraf. Hhhh... pengobatan tahap kedua tinggal satu kali kemoterapi lagi terlewati, tapi ternyata virusnya lebih dulu sampai ke syaraf. Ini diluar kendali...
Riza sudah tidak bisa makan, harus lewat infus. Haruskah seperti itu terus? Haruskah di rumah sakit terus? Bisakah dia sampai di lebaran kali ini?
Ya Allah tolonglah Riza... Tolong....!!!
Ya Allah, aku tidak tau harus minta pertolongan-Mu yang seperti apa, tapi tolonglah Riza.. Tolong...!!!
Mungkin itu cuma kelihatannya saja, perasaan kita saja, bahkan itu sebenarnya harapan kita...
Kenapa jadi seperti ini??? :'(
Kemarin pagi selepas sahur Riza dan ibunya berangkat ke Semarang (RS. Elisabeth) pakai kereta, untuk menjalankan kemoterapi yang ke-8. Tak ada tanda-tanda apapun sebelumnya, sepertinya semua baik-baik saja, tapi katanya setelah turun dari kereta dia tidak bisa bicara, seperti orang bisu. Ada apa lagi ini? :'(
Pertama aku dengar kabar itu dari Lia, keponakanku, tapi saat itu perasaanku masih biasa saja, berharap itu hanya sebuah fase yang harus dilewati dan setelahnya akan bisa kembali lagi. Tapi malamnya setelah buka puasa, bapaknya Riza datang dengan mata merah dan bicara sambil menangis "Yan, Riza telepon hah huh hah huh seperti orang bisu". Saat itu mataku langsung memanas dan air mataku keluar, sungguh tubuhku terasa sangat linu sekali, lemas..
Mendengar cerita itu saja responku sudah seperti itu, apalagi jika aku melihatnya??? Aku tidak tega, bahkan untuk mendengarkan kakakku bercerita lewat telepon sambil menangis pun aku merasa tdak sanggup. Aku tidak mau terima telepon, bukan karena aku tidak mau mendengar curhatan, bukan pula karena aku tidak mau memberi kekuatan. Itu karena aku rapuh, aku tidak sanggup, bukannya memberi kekuatan malah aku akan menambah kesedihan & keputusaan. Bukan aku tidak mau membantu, tapi sungguh aku sangat ingin membantu.
Aku pengen bikin Felt Craft for Charity lagi buat Riza, tapi aku masih ragu... Dulu saja, untuk bencana merapi yang diketahui banyak orang, responnya seperti itu, apalagi ini untuk keluarga sendiri...? Entahlah... :(
Tarawih kemarin malam aku kepikiran Riza, tidak bisa dikendalikan air mataku. Pun dengan malam ini.. Aku tidak tau aku harus bagaimana, apa yang bisa aku bantu?
Kata Dr. Suharti, virusnya sudah sampai syaraf makanya dia seperti itu. Dokter sudah mengusahakan yang terbaik buat Riza. Dokter berharap virusnya tidak sampai ke syaraf. Hhhh... pengobatan tahap kedua tinggal satu kali kemoterapi lagi terlewati, tapi ternyata virusnya lebih dulu sampai ke syaraf. Ini diluar kendali...
Riza sudah tidak bisa makan, harus lewat infus. Haruskah seperti itu terus? Haruskah di rumah sakit terus? Bisakah dia sampai di lebaran kali ini?
Ya Allah tolonglah Riza... Tolong....!!!
Ya Allah, aku tidak tau harus minta pertolongan-Mu yang seperti apa, tapi tolonglah Riza.. Tolong...!!!
Mudah-mudahan keadaan Riza membaik ya Yani ... kirim doa dari jauh buat kesembuahan Riza. Semoga sukses juga acara felt craft charity buat Riza, amiin ...
BalasHapusmakasih mbak hany doanya.
BalasHapusamiin....
tp kayaknya belum dlu deh acara charitynya. blm ada barang2 buat dijual, belum sempat juga bikinnya..
Alhamdulillah skrg udah lebih baik, udah bisa ngomong. Skrg lagi menjalani kemoterapi sinar, jadwalnya 30x (15x di kepala, 15x di punggung).
Sblm lebaran udah 5x, sempat dibolehin pulang tapi bicaranya masih gagap. Balik lagi ke RS, masih dikemo sinar tiap hari, tapi kabarnya bicaranya sudah lancar.
Ternyata masih punya suara & bisa bicara adalah sebah nikmat yang sanagat besar....
selama ini tau penyakit leukemia cuma dari cerita2 aja, apalagi di sinetron banyak banget yg ngangkat penyakit ini, tapi gak secara lengkap. kayaknya cuma kayak gitu aja..
BalasHapusTernyata setelah mengikuti perkembangan pasien secara langsung, jadi tau kalo penyakit ini memang sangat dahsyat. sayangnya aku gak mengikuti detailnya jadi gak bisa cerita detail.
Kalo kata perawat di RS. elisabeth biasanya pasien leukemia gak sampai kemo udah pada meninggal. Gak tau itu karena ketidakadaan biaya atau karena pasien gak siap mental.
Riza alhamdulillah mentalnya siap menghadapi segala resiko, keinginannya untuk sembuh sangat besar. Tapi wallahu'alam penyakit seperti ini bisa sembuh apa enggak. Semoga ada keajaiban...