Renungan..

Menengok pasien kanker payudara yang sudah sangat parah kemarin, membuatku menyadari banyak hal.
Ini pertama kalinya aku melihat secara langsung. Sebelumnya hanya melihat lewat foto-foto.

Iya, bahwa aku berempati melihat si pasien yang kesakitan karena payudaranya rusak parah. Iya, aku ikut merasakan nyeri saat dia mengerang kesakitan. Tapi apakah empatiku, apakah rasa nyeriku bisa mengurangi rasa sakit si pasien??
Membayangkan betapa bosannya dia bertahun-tahun hanya terbaring di kasur, merasakan sakit yang sangat, tidak bisa beraktivitas, merasakan kejenuhannya menanggung sakit itu... Belum lagi rasa putus asanya dia karena benda berharga di tubuhnya rusak parah & merasa tak berarti. Merasa bersalah, dengan rasa iba di raut-raut muka yang memandangnya. Merasa bersalah dengan air mata yang menitik dari mata-mata yang melihatnya. Dia pasti merasakannya!
Ya Allah, semoga Engkau berkenan meringankan penderitaannya. Amiin..

Sebenarnya, ketika kita sakit berapa sih kerugian kita jika dikonversi ke dalam rupiah?? sangat murah kah? hingga banyak yang kurang suka mengeluarkan uang untuk hal-hal yang menyehatkan tubuh..

Bukankah sakit itu mahal?? Sakit bahkan lebih mahal daripada sehat!!

rasa sakit di tubuh kita, saat kita merintih, mengerang, berapa rupiah?
rasa tidak nyaman saat kita merasakan sakit, berapa rupiah?
rasa bosan saat kita sakit karena hanya bisa terbaring atau tidak beraktivitas, berapa rupiah?
rasa tidak nyaman saat kita tidak bisa kemana-mana, berapa rupiah?
kerugian kita saat tidak bisa bekerja berapa rupiah?
rasa kasihan orang saat melihat kita sakit berapa rupiah?
obat berapa rupiah?
rasa eneg minum obat, berapa rupiah?
rasa bosan jika harus terus menerus minum obat, berapa rupiah?
efek samping obat di tubuh kita dalam jangka panjang, berapa rupiah?

itu baru segitu..
belum lagi jika penyakitnya berat, butuh pengobatan yang terus menerus
berapa rupiah lagi???
kerugian material & non material lebih banyak lagi..

Seperti gelas, jika retak atau rusak sedikit saja sulit untuk kembali seperti semula..
Begitu pula tubuh kita, sakit yang kita pulihkan lewat obat belum tentu memperbaki kerusakan organ-organ tubuh kita.
Kanker payudara, payudara yang rusak bisakah kembal seperti semula?
Diabetes, sel pankreas yang rusak bisakah kembali seperti semula?
Kulit yang terluka bisakah selalu kembali seperti semula??

Sungguh sakit itu harus kita bayar dengan mahal..
Jadi kenapa kita tidak merubah pikiran kita.
Lebih baik mencegah daripada mengobati!!
Jangan cuma berslogan..
Mari keluarkan uang untuk mengkonsumsi produk-produk untuk kesehatan tubuh kita. Karena kita sendirilah yang membawa tubuh kita, kita sendiri jugalah yang menanggung rasa sakit kita, tidak bisa kita bagi.
Mahal?? Memang.... Tapi sakit ternyata jauh lebih mahal bukan?

Ternyata sakit atau sehat adalah pilihan hidup!

Sehat itu tidak terbentuk secara tiba-tiba, semua melalui proses sedikit demi sedikit. Begitu pula dengan sakit, ia juga tidak datang ujug-ujug, tapi sebenarnya telah kita tabung sedikit demi sedikit sejak kita lahir, sengaja atau tidak sengaja.

Sakit itu karena pola hidup yang tidak sehat. Memang sulit merubah sesuatu yang sudah menjadi pola. Tapi tidak ada salahnya mencoba sedikit demi sedikit.

Mari sehatkan diri kita sendiri!!!

Love
..neey..