Serangan jantung yang berakibat pada kematian mendadak bisa terjadi pada semua cabang olahraga, bukan cuma futsal. Ini karena semua olahraga bisa mengandung bahaya jika pelakunya tidak siap secara fisik dan mental. Persiapan fisik dan mental yang perlu dimiliki meliputi latihan teratur dan berkesinambungan sehingga jantung menjadi lebih kuat dan dalam jangka panjang menjadi lebih baik.
Jika diperhatikan, kebanyakan yang jadi korban dari olahraga adalah awam yang punya kesibukan tinggi, tidak pernah memeriksakan kesehatannya, tetapi memaksakan diri untuk aktivitas yang dinyatakan sehat itu sehingga melampui batas.
Oleh karena itu, sebelum melakukan olahraga sebaiknya kita mengetahui kondisi fisik dan mental. Perhatikan apakah kita selama ini sudah rutin olahraga atau tidak, apa pola makan kita sehat serta hasil pemeriksaan kesehatan kita terakhir seperti apa.
Olahraga yang dilakukan di malam hari, seperti banyak dilakukan masyarakat perkotaan yang sibuk, juga menimbulkan risiko tersendiri. Bisa saja pada siang hari kita sudah melakukan aktivitas yang padat sehingga tubuh sebenarnya lelah, tetapi dipaksakan.
Yang paling penting sejak dini harus tahu kemampuan diri sendiri dalam melakukan aktivitas. Jangan sampai niatnya sehat malah jadi celaka, begitulah jika kita berolahraga tanpa mengukur kemampuan diri. Olahraga yang berlebihan merupakan keadaan yang bisa mencetuskan serangan jantung atau pecahnya pembuluh darah di otak (stroke).
Itu sebabnya kita perlu mengenali kemampuan tubuh sendiri. Selain melakukan check up , kita bisa melakukan kekuatan jantung secara mandiri dengan menghitung denyut nadi saat kita sedang duduk santai. Denyut nadi merepresentasikan denyut jantung. Kita bisa menghitungnya di nadi pergelangan tangan atau di leher. Denyutan 60-90 kali per menit tergolong kategori normal. Jika denyutnya lebih tinggi dari itu, harus berhati-hati karena itu berarti beban jantungnya cukup berat. Ini bisa berbahaya dan harus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan dokter.
Sementara itu denyut nadi yang kurang dari 60 kali per menit bisa tergolong normal jika individu tersebut rutin berolahraga. Kalau tidak pernah olahraga, tensi darahnya harus dicek, mungkin juga rendah. Jika nadi dan tensi rendah, itu juga bisa berbahaya karena fisiknya tidak pernah terlatih. Saat ini sudah tersedia alat pengukur detak jantung berbentuk jam tangan (heart rate monitor) yang lebih praktis.
Selain pengukuran denyut jantung, sebenarnya kita bisa mendeteksi adanya kelainan pada organ tubuh kita. Sesak napas, lelah yang tidak seperti biasanya, nyeri di dada kiri, atau nyeri di daerah ulu hati setelah melakukan aktivitas olahraga tertentu merupakan gejala yang harus kita amati dan tentu dievaluasi lebih lanjut. Pemeriksaan treadmill merupakan salah satu screening yang bisa mengidentifikasi adanya permasalahan pada jantung selain juga pemeriksaan penunjang lainnya di rumah sakit.
Kuatkan Jantung dengan HDI Royal Jelly
Seperti yang telah kita ketahui penyakit jantung dapat dipicu oleh banyak hal, diantaranya hipertensi, dimana t ekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya arterosklerosis . Arterosklerosis (ada pula yang menyebut arteriosklerosis) adalah penyakit di mana pembuluh darah arteri kehilangan elastisitas normalnya, sehingga menjadi kaku dan mengalami penyempitan. Orang sering juga menyebut penyakit ini sebagai penyakit pengerasan pembuluh darah arteri.
Arterosklerosis bisa menimpa si Bujang yang masih tergolong muda, atau si Aki yang sudah masuk kategori lansia. Umumnya memang banyak diderita oleh orang-orang seumur si Aki, karena tubuh orang seusianya memang sudah mengalami kemunduran. Tak salah kalau kemudian arterosklerosis dimasukkan dalam kelompok penyakit degeneratif.
Karena hal ini biasanya terkait dengan penuaan, maka produk HDI yang paling tepat adalah HDI Royal Jelly. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi royal jelly dapat meningkatkan rentang usia hingga lebih dari 20%, dan meningkatkan produksi kolagen, sehingga membantu mempertahankan keremajaan kulit kita agar tetap terlihat muda. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus, royal jelly terbukti meningkatkan rentang hidup sebesar 50%, akibat terjadinya penurunan kerusakan DNA.
Selain itu, kandungan hormon dalam royal jelly terbukti dapat menunjang pertumbuhan sel. Protein yang terkandung dalam royal jelly memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Royal Jelly juga k aya akan asam amino, vitamin, dan mineral . Nutrisi sendiri penting untuk membantu meningkatkan fungsi biokimia serta fisiologis tubuh. Sedangkan asam amino adalah unsur utama dalam tubuh. Tanpa asam amino, fungsi organ tubuh anda menjadi tidak seimbang.
Yang paling penting HDI Royal Jelly dapat membantu mengurangi hipertensi karena mengandung asam amino yang bekerja menghambat kerja ACE (Angiotensin-1 Coverting Enzyme), sumber pemicu naiknya tekanan darah. Royal jelly juga mengandung vitamin B3 yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Dengan demikian, fungsi jantung bisa kembali normal dengan mengonsumsi HDI Royal Jelly.
Ketika ada gejala PJK, segera periksakan diri Anda ke dokter. Ikuti anjuran dokter dan minumlah obat yang diberikan.
http://www.hdindonesia.com/tips-sehat/ukur-kekuatan-jantung-sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar